Saya sewaktu shalat
jum'at di selatan kota Jeddah-saudi Arabia,ketika khotbah jum'at,al-khotib menceritakan kisah nyata (true story) tentang
cerita seorang tukang memandikan mayit, ratusan mayit bahkan lebih dari seribu
mayit telah di mandikan olehnya, pada suatu ketika ia memandikan seorang mayit
yang kira-kira umurnya antara 50---60 tahun,sewaktu dia mulai memandikan,dia
melihat cahaya dari arah luar menyorot bagaikan lampu senter kejasad si
mayit,sungguh mengherankan katanya,sebab diruang tersebut tidak ada jendela,
bagaimana mungkin bisa datangnya cahaya,kemudian saat itu juga katanya, saya
mencium wewangian yang belum pernah saya mencium sebelumnya, sungguh buat saya
adalah pertama kali yang saya temui selama bertahun-tahun dalam tugas
ini,kemudian rasa penasaran timbul di benak saya sangat ingin tahu apa di balik
rahasia orang ini..?akhirnya saya memutuskan untuk ikut men-shalatkan mayit ini
bersama orang-orang yang lainnya di sebuah masjid besar,sewaktu shalat jenazah
di dalam masjid tersebut,saya di shaf (barisan) ketiga,namun wangi yang saya
temukan di tempat pemandian itu muncul lagi didalam masjid ini,sehingga saya
bertanya pada beberapa orang yang ikut shalat bersama-sama,mereka membenarkan
dan mereka pun mencium wangi tersebut,wangi yang harum ini sugguh wangi yang
tidak bisa saya ucapkan, maka timbullah dalam hati saya ingin mengetahui lebih
lanjut apa yang dia kerjakan selama hidupnya, saya pun turut bersama para
kerabatnya sehingga saya tiba di kampungnya,kemudian saya bertanya kepada
tetangga si mayit,para tetangga mengatakan laki-laki ini orang baik sekali,akan
tetapi sebaiknya anda tanyakan tentang orang ini kepada imam masjid
itu,begitulah para tetangga mengungkapkan,kemudian spontan saya temukan imam
masjid yang ada dekat disekitar rumah mayit tersebut,setelah bertemu dengan
imam masjid selanjutnya saya tanyakan kepadanya:Apakah yang anda ketahui
tentang orang ini(simayit)? lalu imam itu memberi komentar,katanya,saya mengetahui
tentang orang ini,setiap saya ingin membuka pintu masjid pada waktu fajar
sebelum azan subuh,orang ini selalu duduk di muka pintu masjid menunggu
kedatangan saya untuk masuk ke dalam masjid,begitulah setiap hari yang ia
lakukan,lanjutnya,kemudian orang ini pada waktu shalat,saya selalu temukan
shalatnya pada (shaf) barisan pertama di sebelah kanan imam,terkadang saya melihat dia
di shaf pertama di sebelah kiri imam,tapi seingat saya dia lebih banyak di
sebelah kanan imam,ini sudah di kerjakan
dalam waktu yang lama,hanya itu saja yang saya ketahui tentang orang ini,kata
imam tersebut. (semoga Allah SWT
memberi kebaikan padanya)
Melihat kisah ini yang paling menonjol adalah keterikatan
hatinya dengan masjid ditambah dengan shalat tepat waktu kemudian berjamaah dan
di shaf pertama, sungguh yang dikerjakan orang ini adalah amalan-amalan yang
prima.
Rasulallah SAW dalam hadith shahih yang sangat terkenal
ini,yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan imam muslim, mengatakan ada tujuh
golongan yang akan mendapatkan naungan yang mana tidak akan mendapat naungan
kecuali naungan darinya(Allah SWT),diantaranya seorang laki-laki yang hatinya
tergantung atau terikat kepada masjid,artinya orang yang ketergantungan hatinya
kepada masjid dan selalu bersiap-siap menanti datangnya waktu shalat,maka senatiasa timbul rindu
dalam lubuk hatinya untuk sujud kepada Rabb semesta alam,ia akan segera meninggalkan
semua urusan dunia apabila terdengar suara adzan,karena dia mengetahui betapa
besarnya ganjaran dari Allah SWT kelak.
Semakin orang itu bertambah dekat kepada Allah SWT maka
semakin takut ia kepadanya,semakin ia cinta kepada Allah,ia akan semakin
berhati-hati agar hatinya tidak
berbalik,semakin bertambah usia seorang hamba maka semakin dekat akhir
perjalanannya,ia sudah meyakini yang pasti akan terjadi yaitu kematian.
Orang yang takut kepada Allah SWT semakin ia bertambah
hartanya,maka ia semakin banyak memberi kepada sesama,karena keyakinannya bahwa
harta itu adalah sekedar titipan dari Allah SWT,karenanya ia berusaha keras
untuk menambah nilai tambahan dari
Rabbnya,sebab yang paling dicintai oleh Allah ta’ala adalah yang paling banyak
memberikan manfaat kepada manusia.
Manusia yang seperti kisah orang tersebut diatas adalah
orang yang beruntung,yang meninggalkan dunia ini dengan disertai tanda-tanda
“husnul khatimah” akhir
hayatnya yang baik,akan tetapi keberuntungan ini tidak didapati dengan
Cuma-Cuma,pada waktu jutaan manusia sedang kedinginan berselimut di tempat
tidurnya masing-masing, namun orang-orang yang hatinya rindu kepada
Allah,niscaya ia lebih cenderung duduk didepan pintu masjid menunggu dibukanya
pintu untuk masuk ke rumah Allah SWT untuk berkomunikasi (Shalat) dengan Rabb
semesta Alam, kemudian sujud kepadanya memohon ampunan dan ridhonya dari yang
mahapengampun,sehingga Allah SWT memberi tanda kebaikan ketika meninggalkan dunia yang sangat singkat
ini,juga orang-orang yang tergolong dalam golongan “Ashabul yamin” yaitu
golongan kanan atau calon penghuni Surga akan mendapatkan tempat yang
sebaik-baiknya tempat tinggal sejak ia
meninggal dunia hingga seterusnya yang tidak berkesudahan,maka diantara
kunci-kunci ini semua adalah faktor “Shalat”
Semoga bermanfaat. (abu ziyad hilabi)