Wednesday, March 26, 2014


Saya  sewaktu shalat jum'at di selatan kota Jeddah-saudi Arabia,ketika khotbah jum'at,al-khotib  menceritakan kisah nyata (true story) tentang cerita seorang tukang memandikan mayit, ratusan mayit bahkan lebih dari seribu mayit telah di mandikan olehnya, pada suatu ketika ia memandikan seorang mayit yang kira-kira umurnya antara 50---60 tahun,sewaktu dia mulai memandikan,dia melihat cahaya dari arah luar menyorot bagaikan lampu senter kejasad si mayit,sungguh mengherankan katanya,sebab diruang tersebut tidak ada jendela, bagaimana mungkin bisa datangnya cahaya,kemudian saat itu juga katanya, saya mencium wewangian yang belum pernah saya mencium sebelumnya, sungguh buat saya adalah pertama kali yang saya temui selama bertahun-tahun dalam tugas ini,kemudian rasa penasaran timbul di benak saya sangat ingin tahu apa di balik rahasia orang ini..?akhirnya saya memutuskan untuk ikut men-shalatkan mayit ini bersama orang-orang yang lainnya di sebuah masjid besar,sewaktu shalat jenazah di dalam masjid tersebut,saya di shaf (barisan) ketiga,namun wangi yang saya temukan di tempat pemandian itu muncul lagi didalam masjid ini,sehingga saya bertanya pada beberapa orang yang ikut shalat bersama-sama,mereka membenarkan dan mereka pun mencium wangi tersebut,wangi yang harum ini sugguh wangi yang tidak bisa saya ucapkan, maka timbullah dalam hati saya ingin mengetahui lebih lanjut apa yang dia kerjakan selama hidupnya, saya pun turut bersama para kerabatnya sehingga saya tiba di kampungnya,kemudian saya bertanya kepada tetangga si mayit,para tetangga mengatakan laki-laki ini orang baik sekali,akan tetapi sebaiknya anda tanyakan tentang orang ini kepada imam masjid itu,begitulah para tetangga mengungkapkan,kemudian spontan saya temukan imam masjid yang ada dekat disekitar rumah mayit tersebut,setelah bertemu dengan imam masjid selanjutnya saya tanyakan kepadanya:Apakah yang anda ketahui tentang orang ini(simayit)? lalu imam itu memberi komentar,katanya,saya mengetahui tentang orang ini,setiap saya ingin membuka pintu masjid pada waktu fajar sebelum azan subuh,orang ini selalu duduk di muka pintu masjid menunggu kedatangan saya untuk masuk ke dalam masjid,begitulah setiap hari yang ia lakukan,lanjutnya,kemudian orang ini pada waktu shalat,saya selalu temukan shalatnya pada (shaf) barisan pertama di  sebelah kanan imam,terkadang saya melihat dia di shaf pertama di sebelah kiri imam,tapi seingat saya dia lebih banyak di sebelah kanan  imam,ini sudah di kerjakan dalam waktu yang lama,hanya itu saja yang saya ketahui tentang orang ini,kata imam tersebut.     (semoga Allah SWT memberi kebaikan padanya)

Melihat kisah ini yang paling menonjol adalah keterikatan hatinya dengan masjid ditambah dengan shalat tepat waktu kemudian berjamaah dan di shaf pertama, sungguh yang dikerjakan orang ini adalah amalan-amalan yang prima.
Rasulallah SAW dalam hadith shahih yang sangat terkenal ini,yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan imam muslim, mengatakan ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan yang mana tidak akan mendapat naungan kecuali naungan darinya(Allah SWT),diantaranya seorang laki-laki yang hatinya tergantung atau terikat kepada masjid,artinya orang yang ketergantungan hatinya kepada masjid dan selalu bersiap-siap menanti datangnya  waktu shalat,maka senatiasa timbul rindu dalam lubuk hatinya untuk sujud kepada Rabb semesta alam,ia akan segera meninggalkan semua urusan dunia apabila terdengar suara adzan,karena dia mengetahui betapa besarnya ganjaran dari Allah SWT kelak.
Semakin orang itu bertambah dekat kepada Allah SWT maka semakin takut ia kepadanya,semakin ia cinta kepada Allah,ia akan semakin berhati-hati agar  hatinya tidak berbalik,semakin bertambah usia seorang hamba maka semakin dekat akhir perjalanannya,ia sudah meyakini yang pasti akan terjadi yaitu kematian.
Orang yang takut kepada Allah SWT semakin ia bertambah hartanya,maka ia semakin banyak memberi kepada sesama,karena keyakinannya bahwa harta itu adalah sekedar titipan dari Allah SWT,karenanya ia berusaha keras untuk  menambah nilai tambahan dari Rabbnya,sebab yang paling dicintai oleh Allah ta’ala adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada manusia.
Manusia yang seperti kisah orang tersebut diatas adalah orang yang beruntung,yang meninggalkan dunia ini dengan disertai tanda-tanda “husnul khatimah”                 akhir hayatnya yang baik,akan tetapi keberuntungan ini tidak didapati dengan Cuma-Cuma,pada waktu jutaan manusia sedang kedinginan berselimut di tempat tidurnya masing-masing, namun orang-orang yang hatinya rindu kepada Allah,niscaya ia lebih cenderung duduk didepan pintu masjid menunggu dibukanya pintu untuk masuk ke rumah Allah SWT untuk berkomunikasi (Shalat) dengan Rabb semesta Alam, kemudian sujud kepadanya memohon ampunan dan ridhonya dari yang mahapengampun,sehingga Allah SWT memberi tanda kebaikan  ketika meninggalkan dunia yang sangat singkat ini,juga orang-orang yang tergolong dalam golongan “Ashabul yamin” yaitu golongan kanan atau calon penghuni Surga akan mendapatkan tempat yang sebaik-baiknya tempat tinggal sejak ia  meninggal dunia hingga seterusnya yang tidak berkesudahan,maka diantara kunci-kunci ini semua adalah faktor “Shalat”
Semoga bermanfaat. (abu ziyad hilabi)